Kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh kelalaian dan kurangnya informasi yang diberikan kepada pekerja adalah suatu hal yg sangat riskan, mengingat sumber informasi dan banyaknya departement yang membawahi beberapa unit kerja di dalam suatu perusahaan boleh dikatakan adalah hal yang bisa meminimalisir kecelakaan kerja, Didunia batu bara, debu batu bara adalah sesuatu yang biasa di anggap remeh, tapi ternyata debu batu bara ini dapat menimbulkan sebuah ledakan, dilihat dari segi kecilnya partikel debu dan kandungan yang dimilikinya sehingga potensi gesekan antara satu partikel dengan partikel yang lainnya bisa menyebabkan panas dan terbakar, bisa dilihat dari tulisan saya sebelumnya, kandungan yang dimiliki batu bara bukan hanya kalori dan sulfur dsb, tapi menghasilkan juga gas metana yang dapat menjadi gas untuk bahan bakar. kali ini saya akan menyajikan informasi tentang debu batu bara dan bahaya yang ditimbulkannya.
Definisi debu batubara. Debu batubara adalah
material batubara yang terbentuk bubuk (powder),yang berasal dari hancuran batubara ketika terjadi pemrosesannya(breaking, blending, transporting, and weathering). Debu batubara yang dapat meledak adalah apabila debu itu terambangkan di udara sekitarnya.
material batubara yang terbentuk bubuk (powder),yang berasal dari hancuran batubara ketika terjadi pemrosesannya(breaking, blending, transporting, and weathering). Debu batubara yang dapat meledak adalah apabila debu itu terambangkan di udara sekitarnya.
Pembentukan Debu Batubara. Debu batubara dihasilkan dari
kegiatan penambangan itu sendiri. Pemisahan (breaking) secara kering
dengan cara peledakan penggaruan dapat menimbulkan debu yang banyak. Debu
batubara juga dapat terbentuk pada proses penggilingan dan ketika
pencampurannya serta pengangkutan. Disamping itu proses pelapukan alami
batubara juga dapat menjadi sumber terbentuknya debu batubara tersebut.
Akumulasi Debu Batubara. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa
debu batubara akan terbentuk dalam jumlah yang cukup banyak kalau operasi
penambangan dilakukan dalam proses yang kering. Sebaliknya jika dilakukan
penambangan dengan sistem penyiraman air yang cukup, debu yang terbentuk akan
terendapkan pada lantai kerja.
Sifat-sifat Ledakan Debu Batubara. Peristiwa ledakan debu batubara pada
tambang batubara bawah tanah dapat terjadi jika ada tiga syarat berikut
terpenuhi, yakni:
o Ada debu batubara yang beterbangan
(awan debu batubara).
o Ada sambaran bunga api.
o Ada oksigen.
Konsentrasi debu batubara yang dapat
meledak tergantung:
o Kandungan zat terbang (volatile matter).
o Ukuran partikel (particle size).
o Kandungan air (water content).
Ukuran partikel (particle
size)
Debu batubara ukuran partikelnya antara
20 – 40 mesh, tidak dapat meledak dengan sendirinya, debu batubara dengan
partikel sampai 200 mesh akan sangat mudah meledak.
Tabel berikut memperlihat debu batubara
yang dapat meledak berdasarkan besarnya partikelnya.
Karena perbedaan
kondisi pembentukan batubara, beberapa negara menemukan karakteristik ledakan
debu batubara:
·
Inggris: zat terbang
12,5% debu batubara dapat meledak.
·
Jerman: zat terbang fresh
coal dengan kadar 14% dapat meledak
·
Belgia: zat terbang
melebihi 15% dapat meledak.
·
Jepang: zat terbang
melebih 11% dapat meledak
Kadar
abu (ash content)
Bahaya ledakan debu
batubara akan semakin kecil jika pada nya terdapat kandungan abu yang cukup
banyak, (abu melekat ditambah dengan abu dari debu batu) dalam jumlah lebih
kurang 50% pencegah kebakaran/ledakan. Biasanya untuk mencegah terjadinya
ledakan debu batubara dapat ditambahkan debu batuan sampai mencapai kadar
abunya lebih dari 75%.
Kadar
air (water content)
Debu batubara yang
mengandung air yang banyak tidak akan dapat meledak atau terbakar. Air,
disamping penyerap sulutan api (ignition), juga berfungsi sebagai
penyerap panas. Kadar air sampai 30% dapat mencegah terjadinya ledakan debu
batubara itu.
Kesegaran
(freshness)
Debu batubara segar
lebih berbahaya dibandingkan dengan debu batubara yang sudah lama ada dalam
udara terbuka. Debu batubara segar akan lebih mudah meledak karena adanya gas
methan yang masih terperangkap pada butiran debu batubara tersebut.
Ledakan dan Penyebaran
·
Sifat
mekanik ledakan
Ledakan debu batubara menimbulkan
tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api. Setelah itu akan
diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat pada lobang
turbulensi udara akan semakin dahsyat dan dapat menimbulkan kerusakan yang
fatal.
·
Tekanan
dan kecepatan ledakan
Tekanan udara yang terjadi akan
bervariasi tergantung pada karakteristik dan jumlah debu batubaranya. Tekanan
itu biasanya ada antara 2 – 4 kg/cm2. Pada ledakan yang sangat kuat
(high explosive), kecepatan ledakan dapat mencapai 1000 m/detik (jauh
lebih tinggi dari kecepatan suara).
·
Kecepatan
rambatan sulutan (deflagration)
Kecepatan rambatan sulutan api akan
semakin tinggi menuju ke lobang udara keluar, dimana pada titik ini kandungan
gas methan dan debu batubara sangat rendah.
·
Temperatur
ledakan
Ledakan debu batubara akan menyebabkan
naiknya temperatur pada area ledakan, antara 1500 – 19000C. Tetapi
temperatur pada kasus ledakan sedang dan rendah hanya akan berkisar antara 1200
– 13000C. Pada temperature ini terjadi pembakaran tidak sempurna dan
hilangnya panas oleh serapan daerah sekitar ledakan.
·
Daerah
sulutan
Biasanya bila daerah yang dapat
tersulut mencapai 6 – 7 kali luas daerah asalnya, selama daerah itu mengandung
gas methan atau debu batubara.
·
Reaksi
ledakan
Ledakan batubara akan menyebabkan udara
di sekitarnya menjadi dingin dan kadar oksigennya berkurang drastis. Setelah
itu udara akan kembali mengalir dan mengisi ruang rendah oksigen tadi (udara
balik). Jika di sana masih tersisa awan debu batubara akan terjadi ledakan
ulangan.
·
Jalaran
ledakan
Bila akumulasi debu batubara yang
tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah mengalami suatu getaran hebat,
yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin, tiupan
angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga debu batubara itu terangkat ke
udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan debu batubara dalam kondisi
batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan
terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.
Jika pada proses pertama itu terjadi
ledakan disertai kebakaran, sisa debu batubara yang masih tertambat di atas
lantai atau pada langit-langit dan dinding terowongan akan tertiup dan
terangkat pula ke udara, lalu debu itu pun akan meledak. Demikianlah seterusnya,
bahwa dalam tambang itu akan terjadi ledakan beruntun sampai habis semua debu
batubara terakar. Ledakan itu akan menyambar ke mana-mana, sehingga dapat
menjalari seluruh lokasi dalam tambang itu dan menimbulkan kerusakan yang
sangat dahsyat.
Posting Komentar